Ketika Mandalika Merugi, KPK Malah Sibuk Cari Kesalahan Formula E demi Jerat Anies, Kader PKB Sentil Politik Belah Bambu

Kader PKB, Umar Hasibuan sentil KPK yang getol usut Formula E di tengah meruginya Mandalika. (Istimewa)

POJOKPOLITIK.COM— Polemik Sirkuit Mandalika yang menyisakan kerugian masih menjadi pembahasan hangat di tengah publik.

Ironisnya KPK malah lebih getol mengusut dugaan korupsi Formula E.

Kader Partai Kebangkitan Bangsa Umar Hasibuan atau Gus Umar pun menyoroti hal itu.

Dirinya menyentil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang masih memaksakan penyidik mengusut dugaan korupsi gelaran Formula E di Jakarta.

Hal itu disampaikan Gus Umar dalam akun Twitter pribadinya, pada Kamis 22 Juni 2023.

"Mandalika jelas merugi kenapa gak disosor KPK. Sedang Formula E dicari-cari salahnya oleh KPK. #PolitikBelahBambu," kata Gus Umar.

Sebelumnya, Mantan Wamenkumham Denny Indrayana mengaku mendengar kabar bahwa Anies Baswedan bakal terseret kasus korupsi dan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantansan Korupsi (KPK).

Dalam cuitan di akun twitter pribadinya, Denny mengatakan bahwa hal itu menjadi upaya rezim penguasa menjegal Anies untuk maju di Pilpres 2024.

Menurutnya, perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK menjadi bagian dari rencana tersebut.

“Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat. Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun,” cuit Denny dalam akunnya (@dennyindrayana), Rabu (21/6/2023).

Lebih lanjut, Denny mengaku tidak terkejut jika dugaan tersebut terjadi alias Anies benar-benar menjadi tersangka korupsi.

Dalam tulisan berjudul ‘Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies’, Denny membeberkan upaya penjegalan Anies sebagai capres di Pilpres 2024 dan bisa berujung pada penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan Presiden.

“Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru,” tulisnya. (*)

Komentar

Loading...