POJOKPOLITIK.COM- Akademisi dan juga pengamat politik, Rocky Gerung singgung elektabilitas dan intelektualitas calon presiden.

Hal itu disampaikannya di hadapan ratusan relawan Anies di Sumatera Utara, dalam acara dialog sehari bersama Rocky Gerung, yang diinisiasi oleh DPW Relawan Anies P24, Sabtu (1/7/2023).

"Kita berinvestasi kepada Anies bukan supaya Anies jadi presiden tapi supaya Anies mewakili keresahan masyarakat tentang kemiskinan dan juga tentang ideal demokrasi," ucapnya.

"Kalo itu terjadi, banyak hal yang bisa kita ubah. Nah ini supaya ada persaingan antara Anies dan Prabowo, Anies dan Ganjar," sambungnya.

Dirinya juga meminta relawan untuk menguji intelektualitas calon.

"Karena itu parameternya ke relawan bukanlah elektabilitas. Tapi parameter utamanya adalah etikabilitas. Lolos etikabilitas uji intelektualitas. Lolos intelektualitas baru uji elektabilitas. Kalau partai cukup elektabilitas saja. Itu bedanya. Jadi pastikan percakapan para relawan dimana-mana adalah percakapan intelektualitas," tutut Rocky lagi.

Rocky juga kembali mempertanyakan kepada para relawan terkait tujuan memilih Anies.

"Anies akan saudara pilih dalam kapasitas sebagai apa. Seperti intelektual, sanggup gak dia? Sebagai seseorang yang ingin menegakkan etikabilitas, sanggup gak dia? Itu pertanyaannya. Dengan begitu kita tahu bahwa seluruh masyarakat sipil yang sekarang swing votersnya 20 persen menuju 30 persen, yang artinya ada 30 manusia di indonesia yang menunggu pemimpin dengan kualifikasi etikability dan intelektuality," ucapnya.

Tak cuma itu Rocky Gerung juga mengungkapkan elektabilitas hanyalah hasil survei.

"Tidak tau siapa yang ada di balik survei itu. Margin error nya juga bisa berubah-ubah," ucapnya.

Kegiatan dialog itu turut dihadiri partai pengusung Anies Baswedan yakni NasDem, Demokrat dan PKS serta partai pendukung yakni partai Ummat. (*)