Dedi Iskandar Batubara Bergabung dalam Tim Pemenangan Prof Ridha dan Rani : Ini Kewajiban Bagi Saya

Pojokpolitik.com
Share:

 

Dedi Iskandar Batubara Bergabung dalam Tim Pemenangan Prof Ridha dan Rani. (Foto : Novri)

POJOKPOLITIK.COM- Ketua PW Al Jam'iyatul Washliyah Sumut, Dr. H. Dedi Iskandar Batubara S.Sos., S.H., M.S.P menyatakan komitmennya bergabung dalam tim pemenangan calon walikota dan wakil walikota Medan Prof Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani. 

Komitmen itu disampaikan Dedi iskandar saat hadir dalam kegiatan konsolidasi penyusunan tim pemenangan di posko relawan Prof Ridha, Jalan Pemuda Medan, Sabtu (31/8/2024) malam tadi.

Sebagai anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029 dengan total raihan lebih dari sejuta suara dan terkhusus Medan dengan meraih 200 ribu lebih suara, Dedi mengungkap alasan di balik dukungannya terhadap pasangan yang dikenal dengan jargon BERANI (Bersama Prof Ridha dan Rani ) itu. 

"Saya sederhana saja, saya ini gak bisa gak bela kawan. Rani ini kawan saya dan pengurus Al Awashliyah. Saya ketua Al Washliyah, tanggung jawab saya menjamin dan memastikan bahwa Rani ini harus mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Ekstremnya begitu kira-kira. Kalau ada pertanyaan kenapa saya membela kader saya, membela pengurus saya itu suatu kewajiban," ujarnya.

Dedi Iskandar juga mengungkap adanya konsekuensi atas sikap yang diambilnya itu. 

"Dari waktu ke waktu sudah saya terima, baik konsekuensi positif maupun negatif, walaupun lebih banyak negatifnya pasti. Karena bagi saya harga sebuah persahabatan dan kaderisasi dalam organisasi adalah pembelaan kita terhadap kader kita," sebutnya.

Dirinya berharap semua yang hadir dalam konsolidasi tim pemenangan dengan beragam potensinya bisa membuat tim tersebut lebih besar dan mengembangkan semua potensi yang ada. 

Dedi Iskandar juga sempat mengungkap alasan dirinya tak menerima permintaan menjadi ketua tim pemenangan pasangan calon Prof Ridha dan Rani.

"Sekali lagi terima kasih prof saya tidak bermaksud menolak keinginan teman-teman untuk menjadi ketua tim ini. Namun ada ketentuan yang mengharuskan saya taat kepada aturan itu. Saya sangat normatif dan konstitusional karena cuma dari situ saya bisa berlindung dari segala gempuran. Saya tidak ingin membuka ruang agar dimanfaatkan oleh orang lain untuk mencari kesalahan kita," ungkapnya. 

Dirinya juga berpesan untuk tidak lagi melihat ke belakang dengan segala proses yang terjadi sebelumnya. 

"Karena yang harus kita lihat adalah ke depan. Durasi waktu kita tidak banyak lagi hanya tiga bulan kurang lebih. Ada 2000 lingkungan di Medan, ada 151 kelurahan dan 1,8 juta pemilih di Medan saya kira kita masih bisa menjangkau seluruh akses itu," harapnya. 

Sebelum mengakhiri dirinya berpesan agar rumah pemenangan harus menjadi episentrum. 

"Potensi-potensi ini harus dimanfaatkan dengan baik. Yang paling penting adalah tunjukkan kemampuan diri kita dan tak perlu mencari aib dan kekurangan orang lain. Harus kita sampaikan ke masyarakat bahwa dua orang ini (Prof Ridha dan Rani) amanah dalam menjalankan tugas. Kita percaya betul dua orang ini pilihan terbaik untuk memimpin kota Medan," ungkapnya. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini