Deklarasi Majelis Ta'lim DPC PDI Perjuangan, Prof Ridha Ajak Ratusan Kaum Ibu Berjuang Demi Masa Depan. (Foto : Novri) |
"Hari ini kita tidak hanya berbicara memenangkan prof Ridha dan Rani. Kita tidak hanya berbicara tentang kemenangan PDI Perjuangan tiga kali berturut-turut. Tapi hari ini kita berbicara tentang masa depan kita. Bahwa perjuangan ini adalah perjuangan untuk masa depan kita," ungkap Prof Ridha saat memberikan arahan di acara Deklarasi Majelis Ta'lim DPC PDI Perjuangan Kota Medan di Rumah Relawan Prof Ridha, Jalan Pemuda Medan, Selasa (10/9/2024).
Lewat sejumlah program yang disiapkan, Prof Ridha dan Rani yang menggunakan Jargon BERANI itu yakin bisa membawa perubahan demi masa depan yang lebih baik lagi.
"Apa yang kita lakukan hari ini, adalah perjuangan kita untuk memberikan kebaikan di masa depan agar menjadi lebih baik bagi anak-anak dan keluarga kita," ujarnya.
Selama ini sebut Prof Ridha, jika SD dan SMP menjadi tanggung jawab pemerintah Medan, tidak menutup kemungkinan bisa membuka kesempatan bagi anak berprestasi untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan pada tingkat lanjutan.
"Kita ingin, tidak ada lagi cerita anak ibu atau cucu ibu yang ingin jadi dokter tapi terganjal biaya. Mari kita berjuang bukan hanya untuk menduduki walikota dan wakilnya lebih dari itu berjuang untuk masa depan kita semua," ajaknya.
Sementara itu, calon wakil walikota Medan, Abdul Rani SH mengaku bangga dan salut terhadap kaum ibu yang rela hadir di acara deklarasi majelis ta'lim untuk memenangkan pasangan BERANI.
"Hari ini saya salut dengan ibu-ibu. Saat harus menyiapkan makan untuk suami dan anak di rumah tapi menyempatkan untuk datang deklarasi. Ini menunjukkan kemenangan Prof Ridha dan Rani sudah di depan mata. Kita tau doa emak-emak khusyuk dan lebih mudah terkabul. Semoga pengorbanan kita hari ini bisa meraih kemenangan," ujarnya.
Dirinya juga menyinggung partisipasi pemilih masyarakat yang masih kecil di bawah 70 persen.
"Mari kita menjadi orang yang ikut menyampaikan ke masyarakat agar partisipasi masyarakat bisa mencapai 70 persen. Dan angka itu untuk kita semua. Ajak anak-anak, ajak juga suami pilih Prof ridha dan Rani untuk jadi walikota biar bangunan yang magkrak bisa kita selesaikan," ucapnya disambut tepuk tangan meriah dari undangan.
Dalam kesempatan yang sama ketua Majelis Ta'lim DPC PDI Perjuangan Kota Medan, DR. Fitriani Manurung, M.Pd menegaskan komitmennya untuk memenangkan Prof Ridha dan Rani dengan melakukan roadshow di 21 kecamatan di Kota Medan.
"Majelis ta'lim sebagai wadah komunitas juang yang tegak lurus dan satu komando atas perintah partai, ini menjadi tanggung jawab kami memenangkan Prof Ridha dan Abdul Rani sebagai calon walikota dan wakil walikota yang diusung PDI Perjuangan," katanya.
"Kami akan bergerak ke 21 kecamatan dan turun ke masyarakat melalui syiar dan juga sosialisasi dengan cara santun dan elegan," ujarnya melanjutkan.
Dalam kesempatan yang sama, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Boydo HK Panjaitan menceritakan kebiasaan Prof Ridha dalam beberapa kali perjalanan mereka.
"Perlu saya sampaikan, dan ini saya saksikan langsung bagaimana ketaatan walikota kita Prof Ridha Dharmajaya. Ketika saya pergi bersama ke Jakarta, sebentar-sebentar Prof Ridha shalat. Baru kali ini saya melihat orang sebentar-sebentar shalat. Saya bandal begini merasa diberkati jalan sama dia, karena saya tidak sering berdoa. Sehingga saya semakin yakin dengan beliau. Bukan karena uangnya, bukan karena pintarnya tapi karena ketaatannya. Saya yakin doanya pasti didengar Tuhan yang Maha Esa," ucapnya.
Sebagai pemeluk agama Kristiani, Boydo juga menegaskan jika PDI Perjuangan bukanlah partai yang anti dengan agama.
"PDI Perjuangan tidak pernah anti dengan urusa keagamaan. Bahkan PDI Perjuangan sangat menganjurkan dan menghargai akan perbedaan agama. Mari kita kumandangkan shalawat dan pujian-pujian kepada Tuhan. saya yakin Prof Ridha Dharmajaya menang," ungkapnya.
Tampak hadir dalam kegiatan yakni perwakilan DPD PDI Perjuangan, DR.H. Bima Nusa, Jumiran Abdi dan Alamsyah Hamdani beserta ibu-ibu majelis ta'lim dari 21 kecamatan di Kota Medan. (*)