Kader PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan Sesalkan Demo PKMRI Tuntut Ketua DPRD Medan Mundur. (Foto : Vicky)
Di mana Wong disebut membekingi Kafe Ray yang berlokasi di Jalan Mahkamah Medan. Wong juga dianggap menghalangi Pemko Medan membongkar kafe tersebut terkait perizinan.
Sesama kader PDIP, Boydo melihat aksi PMKRI tersebut sangat tidak beralasan.
Menurutnya, apa yang dilakukan Wong Chun Sen bukanlah bentuk menghalangi Pemko Medan melainkan bentuk pembelaannya terhadap masyarakat.
"Sebagai wakil rakyat apa yang dilakukan Wong adalah langkah yang benar membela kepentingan rakyat. Apalagi dirinya berupaya agar kedua belah pihak menemukan solusi terbaik," tegas Boydo kepada awak media, Kamis (12/12/2024).
Boydo pun menduga aksi PMKRI tersebut ditunggangi orang yang berkepentingan.
"Kami akan menelusuri karena kami menduga ada yang menunggangi aksi tersebut dan sengaja menggoyang kader kami. Apalagi Wong yang disebut membekingi sebagai bentuk sentimentil dan menjurus terhadap pencemaran nama baik kader kami di PDIP," sebut Boydo.
"Jika memang Wong membekingi seharusnya dia di belakang layar. Tapi ini kan dia langsung datang dan menunjukkan identitasnya sebagai wakil rakyat yang ingin membela kepentingan rakyat," ujar Boydo melanjutkan.
Boydo pun menduga ada muatan politis di balik kejadian ini. Mengingat selama beroperasi, keberadaan kafe tersebut justru berdampak positif dengan memberikan PAD terhadap kota Medan.
"Saya sudah 10 kali makan di situ dan setahu saya sudah dua tahun dia beroperasi tapi aman-aman saja. Tapi kenapa sehabis musim politik kafe tersebut diiributi masalah perizinanannya," ungkap Boydo heran.
Jika ada masalah administrasi menurut Boydo bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
"Artinya, selama ini kenapa diterima pajak mereka dan itu kan pemasukan untuk daerah khususnya kota Medan. Apalagi selama ini kafe tersebut juga taat terhadap pemerintah kota dengan tidak beroperasi dan menutup kafenya. Ironisnya justru pagar kafe tersebut dirobohkan. Ini jelas sarat muatan politis dan ditunggangi orang-orang dengan kepentingan tertentu," ungkap Boydo.
Hal senada sebelumnya juga disampaikan Aktivis Kota Medan Ahmad Rizal. Dirinya menyebutkan, kehadiran Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen di Ray Cafe Medan untuk memediasi terkait masalah administrasi yang dihadapi cafe tersebut dan bukan melindungi atau membela perusahaan yang diduga tak memiliki izin.
Ahmad Rizal yang akrab disapa Bang Bhoy juga menyebutkan, bahwa pandangan Wong Chun Sen terhadap keberadan Ray Cafe akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga masyarakat.
“Jadi, kalau ditutup, bagaimana nasib para pekerjanya. Inilah gunanya mediasi dengan pihak terkait,” terang Bang Bhoy dilansir dari Waspada.id, Rabu (11/12/2024).
“Setelah berdialog langsung dengannya, beliau (Wong Chun Sen) tidak bermaksud untuk melindungi atau membela pengusaha yang diduga tidak memiliki izin sebagaimana tudingan yang ditujukan kepadanya. Kehadirannya hanya untuk memediasi saja dan bukan membela atau melindungi,” sambung Bang Bhoy.
Jadi, tambah Bang Bhoy, sah-sah saja kalau Wong Chun Sen hadir dalam permasalahan tersebut karena ada rakyat yang mengadu kepadanya untuk meminta tolong. Kapasitasnya sebagai anggota dewan.
“Sebagai anggota dewan kan wajar mendatangi dan berdialog langsung dengan warganya sekaligus mencari solusi permasalahan,” sebut Bang Bhoy. (*)