Kampus Terpadu UMSU untuk Muktamar 2027 Mulai Dibangun, Haedar Nashir: Mencerdaskan Bangsa

Pojokpolitik.com
Share:
Peresmian pembangunan Kampus Terpadu UMSU di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang. (Foto : Ist)
POJOKPOLITIK.COM - Pembangunan Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di kawasan Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang di areal seluas sekitar 25 hektare, resmi dibangun. 

Peresmian pembangunan tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si,  Sabtu 21 Desember 2024.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir mengatakan pembangunan kampus terpadu UMSU yang juga akan menjadi arena Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah Tahun 2027 ini patut disyukuri.

Menurut Haedar, dengan semangat yang menumbuhkan kegembiraan juga harus memperlihatkan tangungjawab.

"Muktamar adalah mata rantai dari pergulatan Muhammadiyah yang memiliki semangat mewujudkan Islam berkemajuan," katanya.

Turut mendampingi antara lain, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, MPd, Rekor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP,  Pj Bupati Deliserdang, Ir. Wiriya Al Rahman, MM, Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA, Ketua PP Aisyiyah, Dr. Salmah Orbayinah, M.Kes.

Haedar Nashir menyampaikan bahwa pembangunan kampus tersebut sangat baik untuk perkembangan pendidikan kedepannya. Selain itu, pembagunan itu juga akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Begitu juga ada kampus, kampus itu kan dampaknya dua, satu langsung mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi, masyarakat di mana pun jangan merasa terancam kalau ada kampus baru karena jangka panjangnya kampus itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau bangsa kita tidak maju di pendidikan, kita akan ketinggalan," kata Haedar.

Dampak kedua adalah terhadap ekonomi masyarakat. Menurutnya, pembangunan setiap kampus juga akan membuat ekonomi di sekitarnya meningkat.

Dalam kesempatan itu, Haedar menekankan ada sejumlah hal yang menjadi bagian penting yang harus menjadi tugas Muhammadiyah dalam menyikapi persoalan keumatan dan kebangsaan. Peran penting itu adalah membebaskan masyarakat dari kondisi ketertinggalan ekonomi, sosial dan penddikan. 

"Human Capital Indeks Indonesia tergolong rendah termasuk tingkat kecerdasan (IQ) yang muaranya pada masalah pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, Muhammadiyah dan Aisyiyah harus berikhtiar untuk melakukan perbaikan guna mewujudkan visi Islam Berkemajuan," katanya.

Sebelumnya, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP mengatakan luas areal kampus terpadu itu sekitar 25 hektare. Di lahan tersebut, nantinya akan dibangun berbagai gedung penunjang kegiatan mahasiswa.

Agussani menyebut di lokasi itu akan dibangun Auditorium Berkemajuan berkapasitas 6.500 pengunjung dan Sport Hall Walidah untuk mendukung gelaran acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah yang akan dilaksanakan pada 2027 nanti. "Direncanakan gedung ini akan selesai pada September 2027," katanya.

Acara persiapan pembangunan kampus terpadu UMSU dirangkai dengan penyerahan penghargaan oleh PP Muhammadiyah kepada pihak yang banyak memberi kontribusi pada proses penyediaan lahan dan pembangunan kampus terpadu. Penghargaan diserahkan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir kepada Direktur Kawasan Industri Medan, Daly Mulyana dan Awi, S.H serta keluarga.

Turut hadir pada acara itu Wamen Dikdasmen Dr. Fajar Rizal Ulhaq, MA, unsur Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah, seperti Prof. Dadang Khahmad, Dr. Saad Ibrahim, Dr. Agung Danarto, Dr. Agus Taufiqurrohman. M.Kes, Prof. Dr Hilman Latif, Ketua PP Aisyiyah Dr. Salmah Orbayinah, Noordjannah Djohantini, Rektor UMY Gunawan Budianto hingga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Ir. Abdul Haris Lubis, M.Si.

Kegiatan persiapan pembangunan kampus terpadu UMSU ditutup dengan penanaman 100 pohon durian secara simbolis untuk menjadi kawasan hijau dan asri. (*)


Share:
Komentar

Berita Terkini