Operasi Penjegalan Anies Oleh Pejabat Negara Dibeberkan Sudirman Said : Misinya Agar PKS Keluar dari Koalisi

Anggota tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said. (Instagram)

POJOKPOLITIK.COM- Misi penjegalan Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang diusung oleh tiga partai NasDem, PKS dan Demokrat ternyata juga hadir dari pejabat negara.

Hal itu diungkap Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said.

Dirinya membeberkan adanya pejabat negara yang mendatangi pimpinan PKS dengan misi agar PKS keluar dari koalisi.

Sudirman menganggap hal itu dilakukan demi menggagalkan Anies Baswedan yang didukung maju sebagai bacapres oleh Koalisi Perubahan.

"Sampai hari ini, bergantian para pejabat negara ada yang pemimpin partai, ada yang bukan, mendatangi PKS dengan misi ada yang implisit dan ada yang eksplisit," kata Sudirman di kawasan Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Misinya itu supaya PKS keluar dari koalisi dan majunya Pak Anies digagalkan," lanjutnya.

Namun, Sudirman enggan menjelaskan pejabat yang mendatangi PKS tersebut. Ia hanya menjelaskan pihak ini memberikan berbagai iming-iming kepada PKS, seperti tawaran posisi tertentu atau materi bila keluar dari koalisi.

"Ya, namanya iming-iming bentuknya macam-macam lah. Tapi kan barangkali menjelaskan di sini kan tidak cukup. Pokoknya itu tipikal untuk soal soal begini itu seperti apa," kata dia.

Menurut Sudirman, sudah terlalu banyak pihak yang berupaya membuat Anies tidak bisa maju di Pilpres 2024.

Ia mencontohkan penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E di KPK kerap diulang-ulang meski tak ada bukti.

"Jadi memang Pak Aniesnya maupun partai-partai koalisinya mengalami iming-iming tarik-tarikan, godaan, tekanan itu terasa," kata dia.

Meski demikian, Sudirman bersyukur parpol yang tergabung dalam koalisi pengusung Anies tetap solid sampai saat ini meski ada tekanan dan godaan.

Ia juga menegaskan Koalisi Perubahan tetap pada kesepakatan yang sudah dibuat.

"Tetap stay kepada kesepakatan kemarin," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri justru mempertanyakan dari mana Sudirman mendapatkan tersebut.

"Mesti tanya ke Pak SS (Sudirman Said) langsung ini infonya dari mana," katanya. (*)

Komentar

Loading...